Potensi ancaman kerusakan suatu produk pangan yang dihasilkan tidak hanya terjadi secara alami (food borne disease) atau ketidaksengajaan (accidental adulturation), namun bisa terjadi karena disengaja (intentional adulturation) yang dilandaskan oleh ideologi atau niat seseorang/kelompok untuk merusak produk pangan yang mempengaruhi reputasi perusahaan.
News Desk melaporkan tahun 2014, ada sekitar 890 hingga 1000 orang jepang mengalami keracunan setelah mengkonsumsi makanan frozen food yang ternyata mengandung pestisida melathion. Hasil penyeledikan polisi menemukan bahwa adanya pekerja kontrak perusahaan yang menambahkan zat berbahaya kedalam produk pangan.
Sistem keamanan pangan yang mendasar misalkan HACCP, tidak bisa mencegah ancaman kerusakan pangan yang dilakukan secara sengaja, karena sistem tersebut hanyak mencegah kerusakan produk pangan berdasarkan alur produksi (kontaminasi secara alami). GFSI (global food safety intitiative) mengeluarkan FSSC (food safety system certification) yang menjelaskan tentang Food Defense yaitu sistem keamanan yang memastikan makanan dan minuman terhindar dari segala bentuk serangan berbahaya yang disengaja termasuk serangan bermotivasi ideologis yang menyebabkan kontaminasi.
Food defense menggunakan TACCP (Threat Assessment Critical Control Point) sebagai tindakan manajamen keamanan terhadap peningkatan kecurangan pangan. Sistem keamanan tersebut menerapkan evaluasi ancaman (threats), identifikasi vulnerability, dan penerapan pengendalian terhadap bahan dan produk. Berdasarkan TACCP ada 6 jenis ancaman yang bisa terjadi yaitu pemalsuan bermotif ekonomi (Economically motivated adulteration/EMA), kontaminasi karena unsur kejahatan (Malicious contamination), Pemerasan (Extortion), Spionase (Espionage), Pemalsuan (Counterfeiting), Kejahatan cyber (Cyber crime).
TACCP menggunakan dua indikator penilaian ancaman keamanan pangan diantaranya, likelihood yaitu kemungkinan ancaman/bahaya keamanan pangan terjadi dalam periode tertentu dan saverity yaitu dampak yang ditimbulkan dari suatu ancaman/bahaya yang ditimbulkan. Hasil penilaian tersebut akan menunjukan tingkat skala ancaman bahaya dan prioritas suatu tindakan pencegahan yang dapat diterapkan oleh perusahaan.
Oleh karena itu, food defense diharapkan mampu meningkatkan sistem keamanan pangan dari suatu ancaman kontaminasi, pemalsuan dan tindakan kejahatan lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan dan keamanan produk pangan.
https://bit.ly/Fooddefensetaccp
https://bit.ly/Contaminatefrozenfoodjapan
https://bit.ly/GuidanceFoodDefense
Comments
Post a Comment