Skip to main content

Tips Memahami Acceptable Daily Intake Bahan Tambahan Pangan

Memproduksi suatu makanan/minuman diperlukan bahan tambahan pangan (BTP) untuk mempengaruhi, memperbaiki dan menyesuaikan sifat sensori sesuai dengan keinginan produsen. Pada penerapannya, penggunaan BTP diatur oleh BPOM (badan pengawas obat dan makanan) nomor 11 tahun 2019 tentang bahan tambahan pangan. Peraturan tersebut berisikan tentang BTP yang digunakan, batas maksimal penggunaan dan acceptable daily intake (ADI).


Acceptable daily intake (ADI) merupakan jumlah maksimal BTP dalam miligram/kilogram berat badan (BB) yang dapat dikonsumsi dalam satu hari selama tidak menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan. Kita sebagai konsumen harus mengetahui dan mengerti batas maksimal asupan harian BTP agar  terhindar dari penyakit seperti pusing, gangguan pencernaan, hepatitis, diabetes, kanker, kelainan genetik dll. 




Acceptable daily intake (ADI) BTP dapat dihitung dengan mengetahui ADI BTP yang tertera pada peraturan BPOM dengan BTP yang digunakan pada produk pangan. Selanjutnya perhitungan bisa dilakukan berdasarkan contoh berikut. Pada gambar diatas, produk jasjus rasa mangga menggunakan siklamat sebesar 0,17 g/sachet dan aspartam sebesar 0,03 g/sachet. Maka, cara perhitungannya adalah 
1. Hitung batas maksimum BTP asam siklamat yang bisa kamu konsumsi perhari jika BB 62 kg
= ADI  x BB 
= 11 mg/kg x 62 kg
= 682 mg (maksimal siklamat yang dikonsumsi perhari).
  Bila satu kemasan jasjus mengandung 0,17 g/sachet, maka batas penggunaan produk 
= 682 mg/170 mg 
= 4 sachet/hari 
2. Hitung batas maksimum BTP asam aspartam yang bisa kamu konsumsi perhari:
= ADI  x BB
= 40 mg/kg x 62 kg
= 2480 mg (maksimal aspartam yang dikonsumsi perhari)
  Bila satu kemasan jasjus mengandung 0,03 g/sachet, maka batas konsumsi produk 
= 2480 mg : 30 mg 
= 82 sachet/hari 
Jika merujuk pada dua BTP tersebut, maka batas maksimal konsumsi produk jasjus tersebut adalah 4 sachet dengan BB 62 kg. Jumlah konsumsi produk disesuaikan dengan berat badan dan jumlah BTP yang terkandung. 

Lalu bagaimana jika produk yang kita beli tidak mencantumkan komposisi penggunaan BTP ? Kita bisa menggunakan asumsi bahwa produk yang dikonsumsi menggunakan batas maksimal penggunaan BTP yang di anjurkan BPOM. Contohnya sebuah minuman soda 500 ml mengandung natrium benzoat sebesar 400 mg/kg. Berapakah ADI nya jika berat badan 62 kg. 



2. Hitung batas maksimum BTP natrium benzoat yang bisa dikonsumsi perhari: 
= ADI  x BB 
= 5 mg/kg x 62 kg 
= 310 mg (maksimal siklamat yang dikonsumsi perhari).
   Kadar natrium benzoat perkemasan (mis. masa jenis 1 kg air soda = 1000 ml)
= 400 mg : 1000 ml x 500 ml 
= 200 mg per botol.
  Maka satu botol minuman soda 500 ml mengandung natrium benzoat sebesar 200 mg, sehingga batas maksimal konsumsi produk:
= 310 mg : 200 mg
= 1,5 botol atau 750 ml. 

Kita sebagai konsumen yang bijak wajib mengetahui Acceptable daily intake (ADI) agar kita bisa mengatur kebutuhan dan batas maksimal konsumsi produk pangan yang mengandung BTP. Konsumen yang bijak akan memperoleh setiap manfaat yang dikonsumsi dan terhindar dari dampak buruk produk terhadap kesehatan. 

Sumber: bit.ly/BADANPOM11TAHUN2019

Comments

Popular posts from this blog

Implementasi TACCP/food defense di industri pangan

Pada edisi sebelumnya kita telah "Mengenal Food Defense System (base on FSSC v 5.1)". Selanjutnya kita akan belajar bagaimana food defense ini diterapkan dengan  metode TACCP. Secara mendasar TACCP harus bisa menjawab pertanyaan, seperti: 1. Siapa yang mungkin menyerang kita?  2. Bagaimana mereka melakukannya ? 3. Dimana posisi kerentanan? 4. Bagaimana cara pengendaliannya?  Dari hasil konsep dasar pertanyaan tersebut, maka diperoleh sektor mana saja yang perlu menjadi perhatian terhadap potensi ancaman serangan , diantaranya: 1. Data perusahaan. 2. Organisasi perusahaan  3. Karyawan dan pengunjung perusahaan. 4. Penerimaan bahan baku. 5. Fasilitas operasional. 6. Penyimpanan dan pengiriman produk. Dalam menilai ancaman dan pengendalian dari sektor tersebut,  maka sesuai prosedur FSSC v. 5.1 dilakukanlah tahap-tahap berikut 1. Membentuk tim TACCP: tim dibentuk dari orang orang profesional dibidangnya atau disetiap divisinya. Tim harus terpisah atau berbeda dari tim ketahanan

Protein susu pembentuk latte art kopi

Bagi penikmat senja dan kopi pastinya sudah paham dong, mengapa barista bisa membuat seni menggambar dengan susu diatas lapisan kopi. Namun, bila bukan pencinta senja dan kopi apa sudah tau, mengapa hal tersebut bisa diterjadi ?.  Latte art biasanya disajikan pada kopi espresso menggunakan microfoam susu yang dihasilkan dari proses streching and rolling pada steam wand yang menghasilkan uap panas bertekanan. Susu mengandung protein kasein yang berperan aktif sebagai foaming agent. Pada saat proses steam dan strech, protein kasein dengan struktur kompleks akan terurai menjadi protein rantai lurus dan terbuka (struktur primer), karena terputusnya dari struktur tersier, sekunder dan kuartener. Rantai tersebut, dapat menahan udara yang masuk diantara ikatan protein, sehingga terbentuklah microfoam. Microfoam memiliki bentuk dengan gelembung kecil, halus dan basah, sedangkan macrofoam gelembung besar, kasar dan kering.  Pada dasarnya protein memiliki sifat hidrofilik yaitu sisi protein yang