Teknologi pengawetan dibidang pangan terus berkembang untuk melengkapi kekurangan dari teknologi yang telah ada. Pada zaman dulu pengawetan makanan masih dilakukan secara manual, dari pengasapan, pengeringan, pemanisan, penggaraman dan fermentasi.
Kemudian teknik ini dikembangkan lagi dengan menggunakan bantuan teknologi untuk mengifesiensikan energi, waktu dan tenaga, seperti pemanas atau pendingin elektrik, inkubator fermentasi, oven dan cabinet dryer untuk pengeringan dll. Namun, teknologi pengawetan tersebut masih ada kelamahan, terutama dalam hal atribut organolpetik dan nilai gizi yang terkandung. Misalkan pada pengawetan suhu panas akan membentuk warna coklat (millard) dan penurunan vitamin A.
Untuk mengurangi kekurangan dari teknologi sebelumnya maka dihasilkan teknologi pengawetan bertekanan tinggi (high pressure technology). Dasar kerja HPP (high pressure technology) adalah menggunakan tekanan hidrostatis, produk makanan yang dimasukan kedalam tabung, diisi oleh air pada volume tertentu kemudian diberikan tekanan dari piston secara hidrolik. Tekanan yang diberikan dapat mencapai 9000 atm, suhu 20-40◦C (adiabatis) dalam waktu beberapa menit saja. Suhu rendah dan waktu yang singkat ini menjadi kelebihan HPP untuk mempertahankan atribut sensori produk, nilai gizi produk dan juga mampu inaktifasi bakteri dan enzim pada suhu rendah.
Beberapa penelitian dari pengaruh HPP terhadap mikroba makanan
Sumber: bit.ly/ProcessHPP
Comments
Post a Comment