Skip to main content

Kok Apelnya Jadi Berwarna Coklat ? Oh, Jadi Ini Alasannya..

Salam semangat dan sukses untuk kita semua. Semoga kalian disana selalu dalam keadaan sehat dan tetap menjaga protokol kesehatan yah. Kita berdoa semoga pandemi ini cepat berakhir aminnn.. 

Yups, sesuai judulnya kita akan membahas, kok bisa ya apel jadi coklat setelah di kupas. Penasaran? mari kita mulai...

Kok bisa sih apel yang telah di kupas dan di diamkan terbuka, warnanya berubah kecoklatan dan sudah terlihat tidak menarik lagi? saya berfikir dan berasumsi waktu itu, bahwa warna coklat yang dihasilkan, karena adanya bakteri yang merusak buah tersebut sehingga buahnya menjadi kusam dan berubah warna.

Jadi alasan yang paling tepat terjadinya pencoklatan pada buah karena adanya reaksi browning enzimatis. Pencoklatan ini tidak hanya terjadi pada buah apel saja loh teman-teman, tapi pada buah lainnya juga seperti pisang, alpukat, pir, anggur dan umbi-umbian seperti singkong dan kentang . 

Reaksi ini terjadi, ketika kulit buah terbuka maka senyawa enzim fenolase diaktifkan, kemudian bertemu dengan oksigen mengalami proses oksidasi yang merubah senyawa fenolik menjadi kuinon, selanjutnya kuinon mengalami proses polimerisasi menghasilkan pigmen melanin (kecoklatan)

Jadi, secara garis besar adanya komponen senyawa fenolik, enzim fenolase dan oksigen ini yang akan menstimulus terjadinya reaksi browning enzimatis, sehingga buah mengalami kecoklatan. 

Nah sekarang kita sudah tau ya sebab dan alasanya. Nantinya kita bisa jelaskan ini kepada keluarga kita dan orang terdekat kita bila ada yang penasaran seperti saya waktu itu. Semoga bermanfaat, sampai jumpa di edisi selanjutnya 😁





Comments

Popular posts from this blog

Implementasi TACCP/food defense di industri pangan

Pada edisi sebelumnya kita telah "Mengenal Food Defense System (base on FSSC v 5.1)". Selanjutnya kita akan belajar bagaimana food defense ini diterapkan dengan  metode TACCP. Secara mendasar TACCP harus bisa menjawab pertanyaan, seperti: 1. Siapa yang mungkin menyerang kita?  2. Bagaimana mereka melakukannya ? 3. Dimana posisi kerentanan? 4. Bagaimana cara pengendaliannya?  Dari hasil konsep dasar pertanyaan tersebut, maka diperoleh sektor mana saja yang perlu menjadi perhatian terhadap potensi ancaman serangan , diantaranya: 1. Data perusahaan. 2. Organisasi perusahaan  3. Karyawan dan pengunjung perusahaan. 4. Penerimaan bahan baku. 5. Fasilitas operasional. 6. Penyimpanan dan pengiriman produk. Dalam menilai ancaman dan pengendalian dari sektor tersebut,  maka sesuai prosedur FSSC v. 5.1 dilakukanlah tahap-tahap berikut 1. Membentuk tim TACCP: tim dibentuk dari orang orang profesional dibidangnya atau disetiap divisinya. Tim harus terpisah atau berbeda dari tim ketahanan

Protein susu pembentuk latte art kopi

Bagi penikmat senja dan kopi pastinya sudah paham dong, mengapa barista bisa membuat seni menggambar dengan susu diatas lapisan kopi. Namun, bila bukan pencinta senja dan kopi apa sudah tau, mengapa hal tersebut bisa diterjadi ?.  Latte art biasanya disajikan pada kopi espresso menggunakan microfoam susu yang dihasilkan dari proses streching and rolling pada steam wand yang menghasilkan uap panas bertekanan. Susu mengandung protein kasein yang berperan aktif sebagai foaming agent. Pada saat proses steam dan strech, protein kasein dengan struktur kompleks akan terurai menjadi protein rantai lurus dan terbuka (struktur primer), karena terputusnya dari struktur tersier, sekunder dan kuartener. Rantai tersebut, dapat menahan udara yang masuk diantara ikatan protein, sehingga terbentuklah microfoam. Microfoam memiliki bentuk dengan gelembung kecil, halus dan basah, sedangkan macrofoam gelembung besar, kasar dan kering.  Pada dasarnya protein memiliki sifat hidrofilik yaitu sisi protein yang

Tips Memahami Acceptable Daily Intake Bahan Tambahan Pangan

Memproduksi suatu makanan/minuman diperlukan bahan tambahan pangan (BTP) untuk mempengaruhi, memperbaiki dan menyesuaikan sifat sensori sesuai dengan keinginan produsen. Pada penerapannya, penggunaan BTP diatur oleh BPOM (badan pengawas obat dan makanan) nomor 11 tahun 2019 tentang bahan tambahan pangan. Peraturan tersebut berisikan tentang BTP yang digunakan, batas maksimal penggunaan dan   acceptable daily intake  (ADI). Acceptable daily intake  (ADI) merupakan jumlah maksimal BTP dalam miligram/kilogram berat badan (BB) yang dapat dikonsumsi dalam satu hari selama tidak menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan. Kita sebagai konsumen harus mengetahui dan mengerti batas maksimal asupan harian BTP agar  terhindar dari penyakit seperti pusing, gangguan pencernaan, hepatitis, diabetes, kanker, kelainan genetik dll.  Acceptable daily intake  (ADI) BTP dapat dihitung dengan mengetahui ADI BTP yang tertera pada peraturan BPOM dengan BTP yang digunakan pada produk pangan. Selanjutnya perhit