Teman-teman pasti sudah sangat mengenal gula dan garam, bahan yang selalu tersedia didapur. Kedua bahan ini, rata-rata banyak digunakan untuk meningkatkan rasa dari suatu makanan, seperti rasa manis, asin, dan gurih. Namun disisi lain, gula dan garam bisa dijadikan sebagai pengawet alami loh..
Hayoo, ada yang tau kenapa bisa di jadikan sebagai pengawet alami?
Jadi, gula dan garam ini memiliki sifat higroskopis yaitu dapat menyerap air yang berada diudara bebas atau disekitarnya, sehingga ketika teman-teman memiliki gula dan garam yang tidak disimpan diwadah kedap udara atau tertutup, akan menyebabkan gula dan garam tersebut mengalami penggumpalan.
Kemudian, fungsinya dalam pengawetan makanan adalah kedua bahan tersebut dapat mengikat air bebas (activity water) yang terdapat pada suatu makanan, sehingga organisme perusak makanan seperti bakteri, khamir dan kapang tidak bisa tumbuh. Mikoorganisme tersebut memanfaatkan air bebas (air yang tidak terikat pada suatu zat atau komponen makanan) untuk meningkatkan kelembaban sehingga media pertumbuhan mikroorganisme terpenuhi. Kadar air bebas pada setiap mikroorganisme berbeda-beda. Pada kapang kadar aw yang diperlukan (>0,7), sedangkan pada khamir (>0,8) dan pada bakteri (0,9).
Produk yang menggunakan pengawetan ini dapat kita temui pada produk: carica papaya, manisan atau asinan buah dan sayur, sirup, permen, dried fruit dll. Pengawetan gula dan garam secara keseluruhan dapat memperpanjang umur simpan namun tetap harus menambahkan teknik pengawetan yang lainnya seperti pemanasan, pendinginan, penambahan bakteri baik, pengaturan ph, agar produk yang diawetkan dapat bertahan lebih lama dan juga memiliki kualitas rasa yang dapat di terima konsumen.
Comments
Post a Comment